TEORI DAN KONSEP MANAJEMEN
Resume ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Pendidikan
Disusun oleh :
1. Rosdiniawati Pangestu Mei Ningsih (2010820212)
2. Ummi Kultsum (2010820009)
Kelas :
CSD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
I. TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN
1. Menurut Leonard D. White, manajemen adalah segenap proses, biasanya terdaat pada semua kelompok baik usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar atau kecil.
2. Menurut The Liang Gie, manjemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasrka atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam buku “Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas”, manajemen ialah segala usaha bersama untukmendayagunakan semua sumbe-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Dari pengertian Manajemen Pendidikan yang terakhir tersebut maka secara ekspliit disebutka bahwa manajemen sebagaimana yang digunakan secara resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional seperti dimuat dalam kurikulum 1975 dan kurikulum kelanjutannya, diarahkan kepada tujuan pendidikan.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulka bahwa di dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu usaha kerjasama, oleh dua orang atau lebih dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jika pengertian manajemen pendidikan ini diterpakan pada usaha pendidikan maka sudah termuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya, definisi manajemen pendidikan adalah sebagai berikut:
“Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien”.
Mulyani A. Nurhadi menekankan adanya ciri-ciri atau pengertian Manajemen Pendidikan yang terkandung dalam definisi tersebut sebagai berikut:
1. Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh, dan bagi manusia.
2. Rangakaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik yang berbeda dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tujuan kegiatan pendidkan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu bangsa.
3. Proses pengelolaan itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlibat dalam kegiatan pendidikan itu.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mncapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi pendidikan (skala tujuan khusus).
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Menurut Usman (2006:7) manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai :
a. Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
b. Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mecapai tujuan pendidika secara efektif dn efisien.
c. Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Dari ketiga definisi manajemen pendidikan menurut Usman tersebut, definisi pertama lebih bersifat teknis dikdaktif, definisi kedua bersifat administratif edukatif, dan definisi ketiga lebih bersifat proses dalam pengambilan kebijakan publik pada level birokrasi, khususnya birokrat pengambil kebijakan yang mengurusi pengelolaan layanan pendidikan yaitu organisasi perangkat daerah otonom (dinas) yang mengurusi pendidikan.
II. KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
Untuk mendapatkan pembahasan tentang konsep dasar, akan diuraikan terlebih dahulu beberapa pengertian manajemen, pendidikan, dan manajemen pendidikan. Syafaruddin dalam bukunya Manajemen Lembaga Pendidikan Islam mengutip pendapat Terry bahwa Management is performance of conceiving and achieving desaired results by means of group efforts onsisting of utilizing human talent resources. Pendapat ini dapat dipahami bahwa manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan sebagai tuuan sebuah organisasi dari usaha-usaha manusia dan sumber daya lainnya.
Nanang Fattah dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan dalam memahami definisi manajemen ia mengemukakan pendekatan berdasarkan pengalaman manajer. Manajemen dilihat sebagai suatu sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Manajemen dilihat sebagai suatu sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan.
Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer dikaitkan dengan aspek organisasi (orang-struktur-tugas-teknologi) dan bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta bagaimana mengaturnya sehingga tercapailah tujuan sebuah sistem.
Manajemen sebagai proses akan melibatkan fungsi-fungsi seorang manajer yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Untuk mengungkapkan sebuah konsep dasar manajemen pendidikan, maka perlu dijelaskan definisi dari manajemen pendidikan. Pendapat pertama Bush, mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu bidang kajian dan praktik yang berkaitan dengan operasional organisasi pendidikan.
Gaffar dalam E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidika nasional.
Pengertian ini mengandung makan bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan manajemen pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan manjemen pendidikan. Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen intigral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan, karena tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif, dan efisien.
Menurut Syafaruddin manajemen pendidikan adalah suatu usaha penerapaan prinsip-prinsip dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dapat dikatakan bahwa kerangka kerja (frame work) manajemen pendidikan ialah prinsip-prinsip dan teori manajemen umum yang diaplikasikan untuk mengelola kegiatan pendidikan pada suatu organisasi pendidikan formal.
Manajemen pendidikan adalah aplikasi prinsip, konsep, dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Untuk menjalakan organisasi pendidikan diperlukan manajemen pendidikan yang efektif. Sekolah harus dikelola dengan manajemen efektif yang mengembangkan potensi peserta didik, sehingga memiliki pengetahuan, sikap, dan nilai yang mengakar pada karakter bangsa.
Dengan kata lain salah satu strategi yang menentukan mutu pengembangan sumber daya manusia di sekolah untuk kepentingan bangsa dimasa mendatang adalah peningkatan kontribusi manajemen pendidikan yang berorientasi kepada produktifitas.
Apabila produktifitas merupakan tuuan lembaga pendidikan, maka perlu dipahami bahwa produktifitas sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbaangkan pemanfaatan sumber daya. Produktifitas kinerja dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya. Produktifitas dapat diukur dengan dua standar utama yaitu produktifitas fisik dan produktifitas nilai.
Secara fisik produktifitas diukur secara kuantitatif seperti banyak keluaran. Sedangkan produktifitas berdasarkan nilai diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku, disiplin, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan atau tugas.
Sumber :
Rohman, Muhammad. (2012). Manajemen Pendidikan Analisis dan Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran yang Efektif. Surabaya. Prestasi Pustaka.
Matur Suwun.. :)
BalasHapus